Media Pembelajaran Kreatif Dari Kain Flanel
Definisi dari media pembelajaran yaitu alat bantu dalam proses mencar ilmu mengajar. Alat bantu yang dimaksud yaitu benda atau alat yang dipakai untuk mempermudah pemahaman makna dari materi yang disampaikan oleh guru kepada penerima didik dengan tujuan untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Media pembelajaran aneka macam jenisnya, mulai dari yang sederhana dan murah hingga media canggih yang mahal harganya. Berbicara wacana media pembelajaran , saya cenderung menentukan yang sederhana dari materi yang praktis didapat dengan harga terjangkau. Pilihan yang sempurna yaitu flanel. Karena selain murah dan praktis didapat, kain flanel mempunyai tekstur yang lembut sehingga kondusif jikalau dipakai oleh anak-anak.
Menghafal warna.
Mengajar bahasa Inggris itu gampang-gampang susah apalagi yang dihadapi yaitu anak-anak, tentunya membutuhkan kesabaran dan sedikit kreativitas. Media pembelajaran bahasa Inggris sangat penting untuk membantu pemahaman siswa. Media pembelajaran bahasa Inggris banyak jenisnya, salah satunya es krim flanel untuk menghafal warna. Dengan media pembelajaran ini diperlukan anak lebih memahami dan bisa membedakan warna ketika diucapkan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Warna bagi anak usia dini merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan saraf otaknya.
Belajar Membaca.
Persyaratan masuk SD harus bisa membaca? Ya. Beberapa sekolah dasar (SD) memang memberlakukan persyaratan anak yang akan masuk SD harus bisa membaca. Namun ada juga sekolah yang tidak mengharuskan calon siswa-siswi nya bisa membaca. Semua tergantung di sekolah mana anaknya akan didaftarkan.
Dan yang jelas, semua orang renta niscaya menginginkan anaknya cendekia dan berprestasi. Orang renta niscaya bahagia dan besar hati jikalau anaknya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Sehingga para orang renta kadang memaksa anak harus bisa calistung (baca tulis hitung) dikala duduk di kursi Taman kanak-kanak. Berbagai cara dilakukan supaya anak bisa mambaca, mulai dari mengajarinya secara berdikari hingga memasukkan anak ke forum bimbingan belajar.
Mengajari anak supaya bisa membaca bukanlah kasus yang mudah. Banyak orang renta yang tidak sabar dan tidak telaten ketika mengajari anaknya. Tidak jarang para orang renta yang angkat tangan ketika menghadapi anak yang kesulitan dalam membaca. Mengajari anak membaca tidak sekedar membaca selanjutnya anak disuruh menirukan kata demi kata. Dalam hal ini, mencar ilmu membaca memerlukan taktik dan media pembelajaran khusus.
Membaca pada anak usia dini sanggup diajarkan semenjak kecil. Membaca merupakan salah satu kemampuan berbahasa selain berbicara, menyimak dan menulis. Oleh sebab itu tidak ada salahnya mengajari anak membaca pada usia dini, contohnya dengan mengajaknya mencar ilmu sambil bermain. Cepatnya kemampuan membaca pada anak dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya yaitu metode pengajaran dan kemampuan dari anak itu sendiri.
Berbicara wacana kemampuan anak. Sebut saja Aisyah, gadis cilik yang duduk di kursi Taman Kanak-kanak B ini begitu antusias mengikuti les calistung di LBB yang saya kelola. Untuk anak seusia dia, sekedar membaca abjad alphabet seharusnya sudah hafal abjad a hingga z. Namun tidak demikian dengan Aisyah. Jangankan hafal semua huruf, membedakan a, i, u, e, o saja ia kesulitan. Inilah yang menciptakan saya merasa sedih.
Sejak awal saya mendirikan LBB, saya sudah mengajarkan calistung dan hingga kini berhasil dengan sukses. Sukses dalam arti anak bisa membaca, menulis, dan berhitung. Saya pun mencari solusi untuk Aisyah. Dan risikonya saya menemukan wangsit menciptakan papan flanel lengkap dengan abjad alphabet.
Metode yang saya gunakan untuk mengajari Aisyah membaca dengan cara bongkar pasang abjad flanel sambil menyanyikan lagu abcd sungguh efektif. Dan ternyata Aisyah bahagia melakukannya. Seiring dengan berjalannya waktu, Aisyah pun risikonya hafal semua huruf. Misalnya ketika saya menyuruhnya merangkai kata ibu, ayah, adik. Dengan cekatan Aisyah mengambil abjad dan menempelkannya ke papan flanel. Tiga bulan berlalu, Alhamdulillah kini Aisyah sudah bisa membaca dan siap masuk Sekolah Dasar.
Hmmm tidak sia-sia ternyata wangsit saya menciptakan papan flanel, apalagi ketika menciptakan huruf, saya menjahitnya dengan cara tusuk feston. Bisa dibayangkan betapa kritingnya tangan saya hahaha. Trima kasih Aisyah, papan flanel ini akan selalu bermanfaat untuk adik-adikmu di LBB tercinta ini :)
Dan trima kasih kepada anda yang sudah membaca artikel saya yang berjudul Media pembelajaran kreatif dari kain flanel. Semoga bermanfaat ...
Media pembelajaran aneka macam jenisnya, mulai dari yang sederhana dan murah hingga media canggih yang mahal harganya. Berbicara wacana media pembelajaran , saya cenderung menentukan yang sederhana dari materi yang praktis didapat dengan harga terjangkau. Pilihan yang sempurna yaitu flanel. Karena selain murah dan praktis didapat, kain flanel mempunyai tekstur yang lembut sehingga kondusif jikalau dipakai oleh anak-anak.
Media Pembelajaran untuk anak
Banyak sekali metode pembelajaran yang bisa diberikan kepada anak untuk tumbuh kembangnya, diantaranya sebagai berikut.Menghafal warna.
Mengajar bahasa Inggris itu gampang-gampang susah apalagi yang dihadapi yaitu anak-anak, tentunya membutuhkan kesabaran dan sedikit kreativitas. Media pembelajaran bahasa Inggris sangat penting untuk membantu pemahaman siswa. Media pembelajaran bahasa Inggris banyak jenisnya, salah satunya es krim flanel untuk menghafal warna. Dengan media pembelajaran ini diperlukan anak lebih memahami dan bisa membedakan warna ketika diucapkan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Warna bagi anak usia dini merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan saraf otaknya.
Belajar Membaca.
Persyaratan masuk SD harus bisa membaca? Ya. Beberapa sekolah dasar (SD) memang memberlakukan persyaratan anak yang akan masuk SD harus bisa membaca. Namun ada juga sekolah yang tidak mengharuskan calon siswa-siswi nya bisa membaca. Semua tergantung di sekolah mana anaknya akan didaftarkan.
Dan yang jelas, semua orang renta niscaya menginginkan anaknya cendekia dan berprestasi. Orang renta niscaya bahagia dan besar hati jikalau anaknya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Sehingga para orang renta kadang memaksa anak harus bisa calistung (baca tulis hitung) dikala duduk di kursi Taman kanak-kanak. Berbagai cara dilakukan supaya anak bisa mambaca, mulai dari mengajarinya secara berdikari hingga memasukkan anak ke forum bimbingan belajar.
Mengajari anak supaya bisa membaca bukanlah kasus yang mudah. Banyak orang renta yang tidak sabar dan tidak telaten ketika mengajari anaknya. Tidak jarang para orang renta yang angkat tangan ketika menghadapi anak yang kesulitan dalam membaca. Mengajari anak membaca tidak sekedar membaca selanjutnya anak disuruh menirukan kata demi kata. Dalam hal ini, mencar ilmu membaca memerlukan taktik dan media pembelajaran khusus.
Membaca pada anak usia dini sanggup diajarkan semenjak kecil. Membaca merupakan salah satu kemampuan berbahasa selain berbicara, menyimak dan menulis. Oleh sebab itu tidak ada salahnya mengajari anak membaca pada usia dini, contohnya dengan mengajaknya mencar ilmu sambil bermain. Cepatnya kemampuan membaca pada anak dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya yaitu metode pengajaran dan kemampuan dari anak itu sendiri.
Berbicara wacana kemampuan anak. Sebut saja Aisyah, gadis cilik yang duduk di kursi Taman Kanak-kanak B ini begitu antusias mengikuti les calistung di LBB yang saya kelola. Untuk anak seusia dia, sekedar membaca abjad alphabet seharusnya sudah hafal abjad a hingga z. Namun tidak demikian dengan Aisyah. Jangankan hafal semua huruf, membedakan a, i, u, e, o saja ia kesulitan. Inilah yang menciptakan saya merasa sedih.
Sejak awal saya mendirikan LBB, saya sudah mengajarkan calistung dan hingga kini berhasil dengan sukses. Sukses dalam arti anak bisa membaca, menulis, dan berhitung. Saya pun mencari solusi untuk Aisyah. Dan risikonya saya menemukan wangsit menciptakan papan flanel lengkap dengan abjad alphabet.
Metode yang saya gunakan untuk mengajari Aisyah membaca dengan cara bongkar pasang abjad flanel sambil menyanyikan lagu abcd sungguh efektif. Dan ternyata Aisyah bahagia melakukannya. Seiring dengan berjalannya waktu, Aisyah pun risikonya hafal semua huruf. Misalnya ketika saya menyuruhnya merangkai kata ibu, ayah, adik. Dengan cekatan Aisyah mengambil abjad dan menempelkannya ke papan flanel. Tiga bulan berlalu, Alhamdulillah kini Aisyah sudah bisa membaca dan siap masuk Sekolah Dasar.
Hmmm tidak sia-sia ternyata wangsit saya menciptakan papan flanel, apalagi ketika menciptakan huruf, saya menjahitnya dengan cara tusuk feston. Bisa dibayangkan betapa kritingnya tangan saya hahaha. Trima kasih Aisyah, papan flanel ini akan selalu bermanfaat untuk adik-adikmu di LBB tercinta ini :)
Dan trima kasih kepada anda yang sudah membaca artikel saya yang berjudul Media pembelajaran kreatif dari kain flanel. Semoga bermanfaat ...
0 Response to "Media Pembelajaran Kreatif Dari Kain Flanel"
Posting Komentar