10 Jenis Tusuk Hias Yang Sering Dipakai
Ketika menciptakan pakaian atau kerajinan tangan pastinya tidak akan lepas dengan proses jahit-menjahit. Dalam menciptakan pakaian baik pakaian wanita, pakaian pria, berakal balig cukup akal maupun bawah umur tentunya tidak hanya mengandalkan teknik jahit lurus atau baku. Agar pakaian kelihatan lebih manis maka diharapkan teknik menjahit yaitu memakai tusuk hias.
Tidak hanya dalam pembuatan pakaian saja, dikala menciptakan kerajinan tangan yang memakai materi kain , proses jahit menjahitpun juga diperlukan. Misalnya dikala menciptakan kerajinan dari kain flanel yang sudah sangat familiar dan banyak dipakai oleh pengrajin. Meskipun tidak semua kerajinan tangan harus dijahit. Karena banyak juga kerajinan tangan yang prosesnya tanpa jahit yaitu hanya dengan memakai lem saja.
Untuk menjahit dengan teknik tusuk hias ini sanggup dilakukan dengan memakai tangan atau mesin. Menjahit dengan tangan tentunya prosesnya lebih lama. Jika ingin lebih cepat sanggup memakai mesin jahit portable atau mesin jahit komputer. Tusuk hias dengan memakai tangan biasanya dipraktekkan oleh anak sekolah dikala menerima kiprah menciptakan kerajinan tangan taplak meja.
Menjahit kain dengan teknik tusuk hias ini disebut juga menyulam. Tujuannya yakni untuk mendekorasi kain dengan jarum dan benang. Alat yang dipakai untuk menyulam yakni bentang atau widangan. Alat ini berupa dua benda berbentuk bulat dengan ukuran yang berbeda. Fungsinya untuk menjepit dan mengencangkan kain yang akan disulam semoga hasil bacokan rapi dan tidak berkerut.
Nah , kali ini saya akan membahas 10 jenis tusuk hias yang sering dipakai terutama dalam industri handmade yang membutuhkan kreativitas tinggi.
1) Tusuk jelujur
Adalah tusuk yang berbentuk garis putus-putus. Menjahit tusuk ini yakni yang paling mudah. Cara menjahit tusuk ini dari kanan ke kiri degan ukuran dan jarak sama panjang. Tusuk jelujur ini biasanya dipakai untuk menggabungkan materi sehingga memudahkan proses dikala menjahit dengan mesin.
Tusuk jelujur sifatnya hanya sementara dan biasanya dipakai dikala menjahit bab yang sulit contohnya dikala menjahit kerah baju. Setelah proses menjahit dengan mesin selesai, maka tusuk jelujur yang ada pada materi sanggup dihilangkan. Tusuk jelujur juga dipakai untuk menciptakan kerutan pada proses pembuatan bunga dari kain.
2) Tusuk tikam jejak
Yaitu tusuk yang kalau dilihat dari atas menyerupai jahitan mesin namun kalau dilihat dari bawah jahitan terlihat rangkap. Teknik menjahit dengan cara ini sangat berkhasiat untuk menggantikan teknik menjahit dengan mesin.
3) Tusuk feston
Tusuk yang berbentuk menyerupai pagar ini dibentuk dengan cara dua arah yaitu vertikal dan horizontal. Menjahit tusuk feston sanggup dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Tusuk feston biasanya dipakai untuk menjahit pinggir materi yang fungsinya sebagai dekorasi atau hiasan. Tusuk feston juga sering dipakai pada proses pembuatan kerajinan dari flanel yaitu dikala menjahit tepi dan menggabungkan dua materi contohnya dikala menciptakan gantungan kunci atau boneka. Jika tidak mempunyai mesin untuk menciptakan lubang kancing, menjahit dengan cara tusuk feston yakni cara terbaik untuk menjahit tepi lubang kancing baju.
4) Tusuk flanel
Yaitu tusuk yang mempunyai dua bentuk bersilangan satu di bab atas dan satunya di bab bawah. Tusuk ini biasanya dipakai untuk menjahit kelim pinggiran baju, rok dan celana yang diobras. Cara menjahit tusuk flanel dengan cara langkah tusukannya mundur lalu turun ke bawah selanjutnya tusuk jarum ke kanan lalu mundur lagi, tusuk ke atas demikian seterusnya.
5) Tusuk batang
Yaitu tusuk yang cara menjahitnya dengan langkah mundur dan mengaitkan setengah dari ukuran tusuk yang masing-masing saling berhimpitan. Tusuk ini sanggup juga dipakai untuk hiasan.
6) Tusuk rantai
Yaitu tusuk yang dibentuk dengan langkah maju, cara memasukkan jarum dari bawah ke atas, lalu menciptakan bulat selanjutnya jarum ditusukkan pada lubang daerah benang dilingkarkan pada jarum. Kemudian benang ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang berikutnya. Tusuk ini dibentuk sambung menyambung sehingga membentuk menyerupai rantai. Tusuk rantai berfungsi untuk menciptakan hiasan.fungsinya untuk menciptakan hiasan.
7) Tusuk pipih
Yaitu tusuk yang dibentuk dari arah kiri ke kanan dengan bentuk lurus dan bersusun. Teknik ini biasanya dipakai untuk menciptakan hiasan bentuk daun atau mahkota bunga.
8) Tusuk silang
Yaitu tusuk yang dibentuk dengan dengan cara silang. Cara menciptakan tusuk ini dari kiri atas lalu tusukkan dengan arah miring sehingga posisi jarum berada di kanan bawah, lalu masukkan lagi jarum dari bawah disebelah kiri atas. Ulangi menyerupai langkah awal. Untuk menciptakan silang yang kedua yaitu dengan cara dari kanan atas lalu jarum ditusukkan ke kiri lalu masukkan jarum dari bawah sebelah kanan atas. Demikian seterusnya sampai bacokan menumpang pada bacokan yang dibentuk pada langkah awal. Tusuk silang ini biasanya dipakai untuk menciptakan kruistik.
9) Tusuk rol tegak
Yaitu tusuk yang dipakai untuk menggabungkan dua bahan. Cara menjahit yaitu lurus. Pada bab atas akan membentuk garis-garis vertikal yang berjajar. Namun pada bab bawah tampak miring.
10) Tusuk biku / piquar
yaitu tusuk yang berbentuk biku-biku dan mempunyai arah diagonal ke kiri dan ke kanan . Tusuk ini biasanya dipakai untuk memasang bulu-bulu pada jaket atau mantel serta hiasan rumah tangga.
Demikianlah pembahasan perihal 10 jenis tusuk hias yang sering dipakai dalam acara jahit-menjahit. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah wawasan untuk kita semua.
Tidak hanya dalam pembuatan pakaian saja, dikala menciptakan kerajinan tangan yang memakai materi kain , proses jahit menjahitpun juga diperlukan. Misalnya dikala menciptakan kerajinan dari kain flanel yang sudah sangat familiar dan banyak dipakai oleh pengrajin. Meskipun tidak semua kerajinan tangan harus dijahit. Karena banyak juga kerajinan tangan yang prosesnya tanpa jahit yaitu hanya dengan memakai lem saja.
Untuk menjahit dengan teknik tusuk hias ini sanggup dilakukan dengan memakai tangan atau mesin. Menjahit dengan tangan tentunya prosesnya lebih lama. Jika ingin lebih cepat sanggup memakai mesin jahit portable atau mesin jahit komputer. Tusuk hias dengan memakai tangan biasanya dipraktekkan oleh anak sekolah dikala menerima kiprah menciptakan kerajinan tangan taplak meja.
Menjahit kain dengan teknik tusuk hias ini disebut juga menyulam. Tujuannya yakni untuk mendekorasi kain dengan jarum dan benang. Alat yang dipakai untuk menyulam yakni bentang atau widangan. Alat ini berupa dua benda berbentuk bulat dengan ukuran yang berbeda. Fungsinya untuk menjepit dan mengencangkan kain yang akan disulam semoga hasil bacokan rapi dan tidak berkerut.
Nah , kali ini saya akan membahas 10 jenis tusuk hias yang sering dipakai terutama dalam industri handmade yang membutuhkan kreativitas tinggi.
1) Tusuk jelujur
Adalah tusuk yang berbentuk garis putus-putus. Menjahit tusuk ini yakni yang paling mudah. Cara menjahit tusuk ini dari kanan ke kiri degan ukuran dan jarak sama panjang. Tusuk jelujur ini biasanya dipakai untuk menggabungkan materi sehingga memudahkan proses dikala menjahit dengan mesin.
Tusuk jelujur sifatnya hanya sementara dan biasanya dipakai dikala menjahit bab yang sulit contohnya dikala menjahit kerah baju. Setelah proses menjahit dengan mesin selesai, maka tusuk jelujur yang ada pada materi sanggup dihilangkan. Tusuk jelujur juga dipakai untuk menciptakan kerutan pada proses pembuatan bunga dari kain.
2) Tusuk tikam jejak
Yaitu tusuk yang kalau dilihat dari atas menyerupai jahitan mesin namun kalau dilihat dari bawah jahitan terlihat rangkap. Teknik menjahit dengan cara ini sangat berkhasiat untuk menggantikan teknik menjahit dengan mesin.
3) Tusuk feston
Tusuk yang berbentuk menyerupai pagar ini dibentuk dengan cara dua arah yaitu vertikal dan horizontal. Menjahit tusuk feston sanggup dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Tusuk feston biasanya dipakai untuk menjahit pinggir materi yang fungsinya sebagai dekorasi atau hiasan. Tusuk feston juga sering dipakai pada proses pembuatan kerajinan dari flanel yaitu dikala menjahit tepi dan menggabungkan dua materi contohnya dikala menciptakan gantungan kunci atau boneka. Jika tidak mempunyai mesin untuk menciptakan lubang kancing, menjahit dengan cara tusuk feston yakni cara terbaik untuk menjahit tepi lubang kancing baju.
4) Tusuk flanel
Yaitu tusuk yang mempunyai dua bentuk bersilangan satu di bab atas dan satunya di bab bawah. Tusuk ini biasanya dipakai untuk menjahit kelim pinggiran baju, rok dan celana yang diobras. Cara menjahit tusuk flanel dengan cara langkah tusukannya mundur lalu turun ke bawah selanjutnya tusuk jarum ke kanan lalu mundur lagi, tusuk ke atas demikian seterusnya.
5) Tusuk batang
Yaitu tusuk yang cara menjahitnya dengan langkah mundur dan mengaitkan setengah dari ukuran tusuk yang masing-masing saling berhimpitan. Tusuk ini sanggup juga dipakai untuk hiasan.
6) Tusuk rantai
Yaitu tusuk yang dibentuk dengan langkah maju, cara memasukkan jarum dari bawah ke atas, lalu menciptakan bulat selanjutnya jarum ditusukkan pada lubang daerah benang dilingkarkan pada jarum. Kemudian benang ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang berikutnya. Tusuk ini dibentuk sambung menyambung sehingga membentuk menyerupai rantai. Tusuk rantai berfungsi untuk menciptakan hiasan.fungsinya untuk menciptakan hiasan.
7) Tusuk pipih
Yaitu tusuk yang dibentuk dari arah kiri ke kanan dengan bentuk lurus dan bersusun. Teknik ini biasanya dipakai untuk menciptakan hiasan bentuk daun atau mahkota bunga.
8) Tusuk silang
Yaitu tusuk yang dibentuk dengan dengan cara silang. Cara menciptakan tusuk ini dari kiri atas lalu tusukkan dengan arah miring sehingga posisi jarum berada di kanan bawah, lalu masukkan lagi jarum dari bawah disebelah kiri atas. Ulangi menyerupai langkah awal. Untuk menciptakan silang yang kedua yaitu dengan cara dari kanan atas lalu jarum ditusukkan ke kiri lalu masukkan jarum dari bawah sebelah kanan atas. Demikian seterusnya sampai bacokan menumpang pada bacokan yang dibentuk pada langkah awal. Tusuk silang ini biasanya dipakai untuk menciptakan kruistik.
9) Tusuk rol tegak
Yaitu tusuk yang dipakai untuk menggabungkan dua bahan. Cara menjahit yaitu lurus. Pada bab atas akan membentuk garis-garis vertikal yang berjajar. Namun pada bab bawah tampak miring.
10) Tusuk biku / piquar
yaitu tusuk yang berbentuk biku-biku dan mempunyai arah diagonal ke kiri dan ke kanan . Tusuk ini biasanya dipakai untuk memasang bulu-bulu pada jaket atau mantel serta hiasan rumah tangga.
Demikianlah pembahasan perihal 10 jenis tusuk hias yang sering dipakai dalam acara jahit-menjahit. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah wawasan untuk kita semua.
0 Response to "10 Jenis Tusuk Hias Yang Sering Dipakai"
Posting Komentar